Mendikbud Minta Guru Tidak Lagi Beri Pr Ke Siswa
Mendikbud Muhadjir Effendy meminta seluruh guru di Indonesia untuk tidak lagi menawarkan pekerjaan rumah (PR) pada siswa. |
“PR itu sejatinya memang jangan dibebankan lagi ke siswa. Makara sekolah-sekolah menyebarkan cara-cara berguru yang tuntas,” kata Mendikbud Muhadjir yang kutip dari JPNN (23/07/18).
Mantan Rektor UMM Malang ini menyebutkan PR yang dianjurkan presiden, semisal di rumah siswa harus membantu orang tua, menjenguk temannya yang sakit. Makara PR jangan dikaitkan dengan mata pelajaran, sebaiknya dituntaskan di sekolah.
Menurutnya jikalau terpaksa menawarkan PR, guru diminta meraci menunya semoga sesuai dengan anak. Yang tujuannya untuk pengayaan maupun untuk penguatan atau pengulangan.
“Jadi PR itu ada tiga fungsi ialah pengayaan, penguatan, dan pengulangan. Terutama untuk hal-hal yang sifatnya mudah itu memang dibutuhkan, kalau di sekolah tidak cukup ya dilanjutkan di rumah," kata Mendikbud.
Baca: Pelajaran Selesai di Sekolah, Guru Dilarang Beri PR
Beberapa daerah, ibarat Dinas Pendidikan Kota Depok dan Kota Blitar telah menerapkan kebijakan semua guru mulai dari TK, SD, SMP, untuk tidak menawarkan PR bagi siswa. Pemberlakuan hukum tersebut sesuai dengan Kurikulum 2013 (K13) dan lima hari sekolah.
Kebijakan ini dinilai membawa efek positif, di mana siswa mempunyai waktu luang di rumah untuk berinteraksi dengan keluarga dan bermain bersama teman-temannya. siswa sanggup berguru soal pendidikan aksara di lingkungan keluarga dan masyarakat.
0 Response to "Mendikbud Minta Guru Tidak Lagi Beri Pr Ke Siswa"
Post a Comment