Contoh Kultum Singkat Wacana Ghibah
Kultum Tentang Ghibah – Setelah sebelumnya satubahasa sudah mengatakan acuan wacana kultum mengenai shalat malam maka pada postingan kali ini kami akan mengatakan kembali acuan materi kultum yang tentunya masih dalam tema agama islam, ialah Ghibah. Nah bagi yang belum mengetahui apa itu ghibah langsung saja baca selengkapnya pada acuan kultum di bawah ini yang sudah kami rangkum.
Kultum Singkat Tentang Ghibah
>>>>>>>>> Muqaddimah <<<<<<<<<<<
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Menjalankan puasa di bulan Ramadan, bukanlah sekedar menahan lapar dan dahaga semata. Lebih daripada itu menjalankan puasa di bulan bulan berkat merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allah. Untuk itu, kita harus menjaga diri dari perbuatan yang mampu menjauhkan kita dari Tuhan SWT. diantara yang patut kita waspadai yakni ancaman ghibah.
Ghibah atau biasa disebut menggunjing yakni salah satu bencana lidah yang sering terjadi dan mampu merusak puasa itu sendiri. Rasulullah SAW. bersabda:
الصَّوْمُ جُنَّةٌ مَا لَمْ يَخْرِقْهَا قَالَ أَبُوْ مُحَمَّدٍ يَعْنِى بَالْغِيْبَةِ.
“Puasa yakni perisai selama tidak dirusakkan”. Abu Muhammad menjelaskan maksudnya yakni ghibah. (Ad-Darimi).
Lalu, apa hakikat ghibah sesungguhnya? Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abi Hurairah RA. Disebutkan:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ؟ قَالُوْا: اللهُ وَرَسُوْلُهٗ أَعْلَمُ قَلَ ذِكْرُكَ اَخَاكَ بِمَا يَكْرَهٗ، قِيْلَ: اَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخِيْ مَا أَقُوْلُ؟، قَالَ: إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ ابْتَغْتَهٗ وَإَنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ فَقَدْ بَهَتَّهٗ
Bahwa Rasulullah SAW. bertanya (pada para sahabat): “Tahukah kalian apakah ghibah itu?” mereka menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu” Rasulullah pun bersabda: “yaitu kamu menyebut aib saudaramu yang tidak ia sukai (jika disebutkan)” lalu ada yang bertanya: “Bagaimana pendapat anda jikalau yang saya katakan memang sesuai kenyataan?” Beliau menjawab: “Jika yang kamu katakan yakni benar danya, maka kamu berartibtelah ghibah kepadanya, dan jikalau yang kamu katakan tidak benar adanya, berarti kamu telah menuduhnya”. (HR. Muslim)
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Begitu banyak ayat al-Quran maupun Hadits yang melarang dan mencela perbuatan ghibah ini. Seperti yang difirmankan Tuhan SWT. dalam al-Hujurat/49: 12:
يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّۖ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَأْ كُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللهَۗ إِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَحِيْمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka, bekerjsama sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, bekerjsama Tuhan Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
Contoh Kultum Singkat Tentang Ghibah
Di dalam Q.S. al-Hujurat/49:12 di atas Tuhan Swt. sudah mengingatkan kita semoga
menjauhi prasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang
lain. Karena apa yang kita sangkakan belum tentu kebenarannya. Di samping itu,
diri kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita jelek-jelekkan tersebut.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Namun demikian, tidak semua ghibah terlarang dalam Islam, ada beberapa pengecualian. Para ulama menyebutkan ada enam bentuk ghibah yang diperbolehkan:
1. Ghibah dari orang yang terdzalimi untuk mengadukannya pada orang yang dianggap mampu menghentikan kedzaliman orang tersebut atau mampu mengembalikan hak-haknya,
2. Ghibah dari orang yang dalam rangka meminta tolong untuk mengubah kemungkaran semoga mampu menjadi lebih baik. Seperti mengadukan keburukan orang kepada ustadz dengan harapan semoga ustadz tersebut mampu menasehati.
3. Ghibah orang yang meminta fatwa. Sebagaimana yang terjadi pada Hindun yang mengadukan kepelitan suaminya kepada Rasulullah SAW.
4. Ghibah dari orang yang memberi peringatan kepada kaum muslimin semoga meragukan dan tidak mengikuti keburukannya.
5. Ghibah terhadap orang yang memang sudah dikenal dengan julukannya. Seperti menyebut si pincang dan sebagainya. Namun sebisa mungkin dihindari.
6. Ghibah terhadap orang yang sudah terang-terangan melakukan maksiat dan dosa.
Ghibah-ghibah ibarat ini tidak dihitung dalam perbuatan ghibah yang berdosa.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Lalu, bagaimana jikalau kita terlanjur melakukan ghibah? Bagimana caranya kita bertobat. Sesungguhnya orang yang ghibah telah berbuat dua kesalahan:
Pertama, kesalahan kepada Tuhan lantaran yakni ia telah melakukan hal yang dilarang oleh Tuhan SWT, maka ia harus menyesali dan beristighfar memohon ampunan-Nya.
Kedua, kesalahan kepada manusia dalam hal ini yakni orang yang ia gunjing. Jika ghibahnya telah diketahui orang yang ia gibahi, maka ia harus mendatanginya, mengatakan penyesalan dan meminta maaf serta meminta dihalalkan kesalahannya. Namun jikalau orang yang dighibahi belum tahu, maka ia tidak usah mendatanginya semoga hatinya tidak merasa sakit, ian cukup meminta ampunan Tuhan atas dosanya tersebut dan dosa orang yang dighibahi serta mengganti ghibahnya dengan menyebutkan kebaikan-kebaikan orang yang ia ghibahi kepada orang lain. Mujahid, seorang tabi’in yang merupakan murid sobat Abdullah bin Abbas berkata: “Kafarat dosa memakan daging saudaramu (ghibah) yakni engkau memujinya dan mendoakan kebaikan kepadanya. Begitu pula jikalau ia telah meninggal”. (Mukhtashar Minhajul Qashidin: 219)
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Demikianlah ghibah dan bahayanya. Semoga Tuhan membimbing verbal kita untuk berzikir kepada-Nya dan menjauhi dosa ghibah, memakan daging saudara sendiri. Wallahu a’lam bish shawab.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.
nah bagaimana sobat, sekarang sudah pada tau kan apa yang disebut Ghibah, tentunya acuan kultum singkat di atas mampu kalian gunakan untuk materi kultum bagi kamu yang ingin tampil membawakan kultum atau mengisi acara-acara keagamaan. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jikalau ada salah salah kata.
0 Response to "Contoh Kultum Singkat Wacana Ghibah"
Post a Comment