Penjelasan Perihal Sifat Fisis Dan Marfologi Tanah

Definisi 

Tanah mempunyai beberapa karakteristik yang terbagi dalam tiga kelompok diantaranya yakni sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi. Sifat fisik tanah antara lain yakni tekstur, permeabilitas, infiltrasi, dll. Setiap jenis tanah mempunyai sifat fisik tanah yang berbeda. Usaha untuk memperbaiki kesuburan tanah tidak hanya terhadap perbaikan sifat kimia dan biologi tanah tetapi juga perbaikan sifat fisik tanah. Perbaikan keadaan fisik tanah sanggup dilakukan dengan pengolahan tanah, perbaikan struktur tanah dan meningkatkan kandungan materi organik tanah. Selain itu sifat fisik tanah sangat menghipnotis pertumbuhan dan produksi tanaman. Kondisi fisik tanah memilih penetrasi akar dalam tanah, retensi air, drainase, aerasi dan nutrisi tanaman. Sifat fisik tanah juga menghipnotis  sifat kimia dan biologi tanah. 

Proses pembentukan tanah di mulai dari proses pelapukan batuan induk menjadi materi induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran materi organik dengan materi mineral di permukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan- materi tanah dari  bagian atas tanah ke penggalan bawah dan aneka macam proses lain yang sanggup menghasilkan  horizon- horizon tanah. Horison tanah yakni lapisan- lapisan tanah yang terbentuk lantaran hasil dari proses pembentukan tanah. Proses pembentukan horison-horison tersebut akan  menghasilkan benda alam gres yang disebut tanah. Sedangkan penampang vertikal dari tanah yang membuktikan susunan horison tanah disebut profil tanah. Ada 6 horison utama yang menyusun profil tanah berturut-turut dari atas ke bawah yaitu horizon (O), A, E, B, C, dan R. Sedang horizon penyusun solum tanah yakni horizon A, E, dan B.

 Tanah mempunyai beberapa karakteristik yang terbagi dalam tiga kelompok diantaranya adala Penjelasan perihal Sifat Fisis dan Marfologi Tanah

Batasan horison tanah

Batas satu horizon dengan horizon lainnya dalam suatu profil tanah sanggup terlihat terang atau  baur. Pada pengamatan lapang ketajaman peralihan horizon ini sanggup dibedakan beberapa  tingkatan yaitu: 
  • Nyata (lebar peralihan kurang dari 2,5 cm) 
  • Jelas (lebar peralihan 2,5-6,5 cm) 
  • Berangsur (lebar peralihan 6,5-12,5 cm) 
  • Baur (lebar peralihan > 12,5 cm) 

Batasan horizon tersebut sanggup : 
  • Rata 
  • Berombak 
  • Tidak teratur atau terputus



Sifat Fisis dan Morfologi Tanah 

Sifat fisis dan morfologi tanah merupakan satu kesatuan. Morfologi tanah umumnya diamati dan dipelajari di lapangan. Sifat fisis tanah yakni karakteristik tanah yang diukur dan diteliti di Laboratorium dengan mengambil conto tanah di lapangan. lapangan Sifat fisis dan  morfologi tanah yang dimaksud antara lain  lain: warna, tekstur, struktur, berat spesifik, kadar air, konsistensi, dan porositas.

a. Warna Tanah 
Warna tanah merupakan salah satu sifat yang gampang dilihat dan mengatakan sifat dari tanah tersebut. Warna tanah merupakan adonan komponen lain yang terjadi lantaran menghipnotis aneka macam faktor atau persenyawaan tunggal. Urutan warna tanah yakni hitam, coklat, karat, abu-abu, kuning dan putih (Syarief, 1979). 

Warna tanah dengan akurat sanggup diukur dengan tiga sifat-sifat prinsip warnanya. Dalam memilih warna cahaya sanggup juga memakai Munsell Soil Colour Chart sebagai pembeda warna tersebut. Penentuan ini mencakup penentuan warna dasar atau matrik, warna karatan atau kohesi dan humus. Warna tanah penting untuk diketahui lantaran bekerjasama dengan kandungan materi organik yang terdapat di dalam tanah tersebut, iklim, drainase tanah dan juga mineralogi tanah (Thompson dan Troen, 1978). 

Mineral-mineral yang terdapat dalam jumlah tertentu dalam tanah kebanyakan berwarna agak terang (light). Sebagai akibatnya, tanah-tanah itu berwarna agak kelabu terang, kalau terdiri dari mineral-mineral serupa itu yang sedikit mengalami perubahan kimiawi.  Warna gelap pada tanah umumnya disebabkan oleh kandungan tinggi dari materi organik yang terdekomposisi, jadi, dengan cara mudah persentase materi organik di dalam tanah diestimasi menurut warnanya. Bahan organik di dalam tanah akan mengahsilkan warna kelabu gelap, coklat gelap, kecuali terdapat efek mineral ibarat besi oksida ataupun akumulasi garam-garam sehingga sering terjadi modifikasi dari warna-warna di atas.

 Tanah mempunyai beberapa karakteristik yang terbagi dalam tiga kelompok diantaranya adala Penjelasan perihal Sifat Fisis dan Marfologi Tanah

Warna tanah menurut kandungannya

b. Tekstur Tanah 
Tekstur tanah yakni perbandingan relatif dari partikel-partikel atau fraksi-fraksi primer tanah, yaitu pasir, debu, liat dan lempung atau dilapangan dikenal dengan rasa kekasaran atau kehalusan dari tanah. Jika beberapa teladan tanah ditetapkan atau dianalisa di laboratorium, maka hasilnya selalu menunjukkan bahwa tanah itu mengandung partikel-partikel yang beraneka ragam ukurannya, ada yang berukuran koloid, sangat halus, halus, garang dan sangat kasar. 
  •  Pasir < 2 - 0,05 mm ;
  • Debu < 0,05 - 0,002 mm ;
  • Liat < 0,002 mm atau < 2mm ;
  • lebih halus dikenal liat halus < 0,2 mm;
  •  Bahan koloid < 0,001 mm 

Nama dan sifat tanah ditentukan atau dipengaruhi oleh gradasainya (untuk tanah berbutir kasar) dan batas konsistensinya (untuk tanah berbutir halus). Gradasai merupakan sifat yang penting untuk tanah berbutir kasar. Tanah terdiri dari aneka ragam Ukuran butir dengan perbandingan prosentasi ukuran butiran beraneka ragam. Dengan kata lain distribusi Ukuran butiran atau gradasi butiran tidak pernah sama tanah yang satu dengan yang lainnya. Untuk menganalisa gradasi tanah berbutir garang digunakan analisa saringan  dan untuk tanah berbutir halus digunakan analisa hydrometer (cara pengendapan). Batasan-batasan ukuran butiran tanah sanggup dilihat pada tabel berikut.

 Tanah mempunyai beberapa karakteristik yang terbagi dalam tiga kelompok diantaranya adala Penjelasan perihal Sifat Fisis dan Marfologi Tanah

Skema jenis tanah dan batasan ukuran butirannya

Biasanya tanah terdiri dari adonan beberapa ukuran. Semakin panjang gradasinya maka tanah tersebut akan semakin baik. Tanah yang mempunyai partikel-partikel yang menempel satu sama lain sehabis dibasahi dan sehabis kering diharapkan gaya yang cukup besar untuk meremasnya, maka tanah tersebut disebut tanah kohesif.

Di lapangan tekstur tanah sanggup ditentukan dengan memijittanah berair di antara jari-jari, sambil dirasakan halus-kasarnya yaitu dirasakan adanya butiran-butiran pasir, debu, dan liat. Berdasarkan perbandingan butiran tersebut, maka dikenal 12 kelas tekstur tanah yakni:
a. Pasir : Rasa garang jelas, tidak membentuk bola tidak melekat
b. Pasir berlempung(ls) : Rasa garang jelas, membentuk bola dan gampang sekali hancur, sedikit sekali melekat
c. Lempung Berpasir (sl) : Rasa garang agak jelas, membentuk bola yang agak keras tetapi gampang hancur, melekat
d. Lempung (l) : Rasa tidak garang dan tidak licin membentuk bola teguh, sanggup sedikit digulung, dengan permukaan mengkilap, melekat.
e. Debu (si) : Rasa licin sekali, membentuk bola teguh, sanggup sedikit didulung dengan permukaan mengkilat agak melekat
f. Lempung berliat (cl.l) : Rasa agak kasar, membentuk bola agak teguh (kering) membentuk gulungan bila dispirit, gulungan gampang hancur, melekatnya sedang.
g. Lempung liat berpasir (scl.l) : Rasa garang agak jelas, membentuk bola agak teguh (kering) membentuk gulungan bila dispirit, gulungan gampang hancur, melekat
h. Lempung liat berdebu (si cl.l) :  Rasa terang licin, membentuk bola teguh, gulungan menkilat, melekat.
i. Liat berdebu (sic l) : Rasa licin agak kasar, membentuk bola, dalam keadaan kering sukar dipirit, gampang digulung,melekat sekali
j. Liat berdebu (sic l) : Rasa agak licin membentuk bola, dalam keadaan kering sukar dispirit, gampang digulung,melekat sekali
k. Liat : Rasa berat,membentuk bola baik, menempel sekali
l. Liat berat :  Rasa berat sekali, membentuk bola baik, sangat lekat

Tekstur yang paling ideal bagi tanah pertanian yakni tekstur Lempung berdebu, yang terdiri dari : Air tanah 25%, Udara tanah 25%, Mineral 45% dan Bahan organic 5%.

 Tanah mempunyai beberapa karakteristik yang terbagi dalam tiga kelompok diantaranya adala Penjelasan perihal Sifat Fisis dan Marfologi Tanah

Komposisi tekstur tanah

Tekstur mencerminkan ukuran partikel tanah yang dominanPenetapan tekstur tanah di laboratorium sanggup dilakukan dengan analisa mekanis, yang umumnya digunakan metode pipet dan metode hydrometer bouyoucus, kedua metode ini didasarkan atas perbedaan kecepatan jatuhnya partikel-partikel di dalam air. Selanjutnya hasil dari analisa laboratorium yang berupa persentase dari fraksi tanah dimasukkan ke dalam diagram segitiga tekstur USDA.


c. Struktur Tanah 
Struktur tanah yakni penyusunan partikel-partikel tanah primer ibarat pasir, debu dan liat  membentuk agregat-agregat, yang satu agregat dengan lainnya dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami disebut ped, sedangkan bongkah  tanah hasil pengolahan tanah disebut clod. 

Struktur yang sanggup memodifikasi efek terkstur dalam hubungannya dengan kelembaban porositas, tersedia unsur hara, kegiatan jasad hidup dan efek permukaan akar. Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Bentuk struktur sanggup dibedakan menjadi: 
a. bentuk lempeng 
b. bentuk prisma 
c. bentuk gumpal 
d. bentuk spheroidel atau bulat

Keempat bentuk utama di atas akhirnya menghasilkan tujuh tipe struktur tanah, yakni:  granuler, prisma, remah, lempeng, tiang, gumpal bersudut, dan gumpal membulat.


Tipe-tipe struktur tanah

Ketahanan struktur tanah dibedakan menjadi : 
1. Tingkat perkembangan lemah (butir struktur tanah gampang hancur). 
2. Tingkat perkembangan sedang (butir struktur tanah sukar hancur).
3. Tingkat perkembangan kuat (butir struktur tanah sukar hancur), hal ini sesuai dengan terang tanah dan tingkat kelembabannya. Tanah permukaan yang banyak mengandung humus umumnya mempunyai tingkat perkembangan kuat.

d. Berat Spesifik 
Harga berat spesifik butiran tanah (bagian padat) sering dibutuhkan dalam majemuk keperluan perhitungan dalam mekanika tanah. Harga-harga itu sanggup ditentukan secara akuran di laboratorium. 

Berat Spesifik (Bulk density) tanah mengatakan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk densitynya, yang berarti makin sulit dilalui air dan ditembus akar tanaman.

e. Kadar Air Tanah 
Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa air terdapat dalam tanah lantaran ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau lantaran keadaan drainase yang kurang baik. Air sanggup meresap atau ditahan oleh tanah lantaran adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. Karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah sanggup dibedakan menjadi:
1) Air hidroskopik, yakni air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak sanggup digunakan tanaman, kondisi ini terjadi lantaran adanya gaya adhesi antara tanah dengan air. Air hidroskopik merupakan selimut air pada permukaan butir-butir tanah. 
2) Air kapiler, yakni air dalam tanah dimana daya kohesi (gaya tarik menarik antara sesama butir-butir air) dan daya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat dari gravitasi. Air ini sanggup bergerak secara horisontal (ke samping) atau vertikal (ke atas) lantaran  gaya gaya kapiler. Sebagian besar dari air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi tanaman.

f. Konsistensi Tanah 
Konsitensi tanah membuktikan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Tanah dengan struktur baik (granuler, remah) mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih gampang tersedia dan gampang diolah. Tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya gampang diolah dan tidak menempel pada alat pengolah tanah. Karena tanah dalam keadaan lembab, berair dan kering maka penyipatan konsistensi tanah harus pada kondisi tersebut. 

Istilah-istilah yang digunakan untukmenggambarkan konsistensi tanah : 
1. Tanah berair : tidak lekat, lekat, tidak plastis dan plastis 
2. Tanah lembab: gampang lepas, gampang pecah. 
3. Tanah kering : lepas, halus, keras

Apabila tanah berbutir halus mengandung mineral lempung, maka tanah tersebut sanggup  diremas-remas (remolded) tanpa menjadikan retakan. Sifat kohesif ini terjadi lantaran adanya air yang terserap (absorbed water) di sekeliling permukaan partikel lempung. Bila kadar airnya sangat tinggi, cukup tanah dan air akan menjadi sangat lembek ibarat cairan. Oleh lantaran itu, atas dasar air yang dikandungnya, tanah sanggup dipisahkan ke dalam empat keadaan dasar, yaitu padat, semi padat, plastis, dan cair.

g. Porositas 
Ruang pori total yakni volume dari tanah yang ditempati oleh udara dan air. Persentase volume ruang pori total disebut porositas. Untuk memilih porositas, teladan tanah ditempatkan pada kawasan berisi air sehingga jenuh dan kemudian cores ini ditimbang.  Perbedaan berat antara keadaan jenuh air dan core yang kering panggangan merupakan volume ruang pori. Untuk 400 cm 3 cores yang berisi 200 gr (200 cm 3 ) air pada kondisi jenuh porositas tanahnya akan mencapai 50% (Foth, 1988).

h. Infiltrasi 
Infiltrasi dari segi hidrologi penting, lantaran hal ini menandai peralihan dari air permukaan yang bergerak cepat ke air tanah yang bergerak lambat dan air tanah. Kapasitas infiltrasi suatu tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisiknya dan derajat kemampatannya, kandungan air dan permebilitas lapisan bawah permukaan, nisbi air, dan iklim mikro tanah. Air yang berinfiltrasi pada sutu tanah hutan lantaran efek gravitasi dan daya tarik kapiler atau disebabkan juga oleh tekanan dari pukulan air hujan pada permukaan tanah. 

Infiltrasi yakni proses masuknya air dari permukaan ke dalam tanah. Perkolasi yakni gerakan pedoman air di dalam tanah (dari zone of aeration ke zone of saturation). Infiltrasi kuat terhadap ketika mulai terjadinya pedoman permukaan dan juga kuat  terhadap laju pedoman permukaan (run off).

i. Permeabilitas 
Semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir melalui ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada di antara butiran-butiran tanah. Tekanan pori diukur relatif terhadap tekanan atmosfer dan permukaan lapisan tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah atau permukaan freasik, di bawah  muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh walaupun bergotong-royong tidak demikian lantaran ada  rongga-rongga udara. 

Permeabilitas tanah mengatakan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil penggalan dalam menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian. Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya.

j. Stabilitas Agregat 
Kemantapan agregat yakni ketahanan rata-rata agregat tanah melawan pendispersi oleh benturan tetes air hujan atau penggenangan air. Kemantapan tergantung pada ketahanan jonjot tanah melawan daya dispersi air dan kekuatan sementasi atau pengikatan. Faktor- faktor yang kuat dalam kemantapan agregat antara lain: bahan-bahan penyemen agregat tanah, bentuk dan ukuran agregat, serta tingkat agregasi Stabilitas agregat yang terbentuk tergantung pada keutuhan tanag permukaan agregat pada ketika rehidrasi dan  kekuatan ikatan antarkoloid-partikel di dalam agregat pada ketika basah. Pentingnya tugas lendir (gum) microbial sebagai biro pengikat yakni menjamin kelangsungan kegiatan mikroba dalam proses pembentukan ped dan agregasi.

0 Response to "Penjelasan Perihal Sifat Fisis Dan Marfologi Tanah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel