Penjelasan Wacana Tegangan Permukaan

Apabila sebuah silet diletakkan mendatar pada permukaan air dengan hati-hati, ternyata silet terapung. Padahal massa jenis silet lebih besar dari massa jenis air. Zat cair yang keluar dari suatu pipet bukan sebagai pedoman tetapi sebagai tetesan. Demikian juga, nyamuk atau serangga sanggup hinggap di permukaan air. Peristiwa-peristiwa tersebut berafiliasi dengan gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair, atau pada batas antara zat cair dengan materi lain. Jika kita amati contoh-contoh di atas, ternyata permukaan air tertekan ke bawah alasannya ialah berat silet atau nyamuk. Jadi, permukaan air tampak menyerupai kulit yang tegang. Sifat tegang permukaan air inilah yang disebut tegangan permukaan. 

Tegangan permukaan zat cair sanggup dijelaskan dengan memerhatikan gaya yang dialami oleh partikel zat cair. Jika dua partikel zat cair berdekatan akan terjadi gaya tarik-menarik.

Apabila sebuah silet diletakkan mendatar pada permukaan air dengan hati Penjelasan perihal Tegangan Permukaan

Anggang- anggang sanggup hinggap di permukaan air alasannya ialah adanya tegangan permukaan.

Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang homogen disebut kohesi. Gambar berikut melukiskan sebuah molekul di dalam zat cair yang sanggup dianggap sebagai sebuah bola besar sehingga gaya kohesi di luar bola diabaikan. 

Apabila sebuah silet diletakkan mendatar pada permukaan air dengan hati Penjelasan perihal Tegangan Permukaan

Gaya tarik- menarik antara partikel di dalam zat cair (A) dan di permukaan zat cair (B).

Bola A ialah molekul yang berada dalam zat cair, sedangkan bola B ialah molekul yang berada di permukaan zat cair. Pada bola A, bekerja gaya sama besar ke segala arah sehingga resultan gaya yang bekerja pada A sama dengan nol. 

Pada bola B, hanya bekerja gaya P yang arahnya ke bawah dan ke samping, sehingga resultan gaya-gaya yang bekerja berarah ke bawah. Resultan gaya ini yang mengakibatkan lapisan atas zat cair seolah-olah tertutup oleh selaput yang elastis. 

Secara kuantitatif, tegangan permukaan didefinisikan sebagai besarnya gaya yang dialami oleh tiap satuan panjang pada permukaan zat cair yang dirumuskan:

γ = F/l
dengan:
γ = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya pada permukaan zat cair (N)
l = panjang permukaan (m)

Besarnya tegangan permukaan zat cair sanggup ditentukan dengan memakai sebuah kawat yang dibengkokkan sehingga berbentuk U. Selanjutnya, seutas kawat lurus dipasang sehingga sanggup bergerak pada kaki- kaki kawat U,. Perhatikan gambar berikut:

Apabila sebuah silet diletakkan mendatar pada permukaan air dengan hati Penjelasan perihal Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan pada kawat.

Jika kawat dicelupkan ke dalam larutan sabun dan diangkat keluar, maka kawat lurus akan tertarik ke atas. Apabila berat w1 tidak terlalu besar, maka sanggup diseimbangkan dengan menambah beban w2 . Dalam keadaan setimbang kawat lurus sanggup digeser tanpa mengubah keseimbangannya selama suhunya tetap. Pada keadaan setimbang, maka gaya permukaan air sabun sama dengan gaya berat kawat lurus dijumlahkan dengan berat beban.

F = w1 + w2

Karena lapisan air sabun mempunyai dua permukaan maka gaya permukaan bekerja sepanjang 2 l , maka tegangan permukaan zat cair sanggup dinyatakan:

γ = F/2l

0 Response to "Penjelasan Wacana Tegangan Permukaan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel